Kepulauan Aru merupakan
salah satu Kepulauan di Indonesia timur yang memiliki ribuan pulau indah yang
belum dieksplor oleh pemerintah, padahal kepulauan Aru merupakan kepulauan yang
berbatasan langsung dengan Negara Australia.
Tujuh pulau yang saya maksud disini adalah pulau Enu,
pulau Karang, pulau Kultubai selatatn, pulau Marjin-jin, pulau Jeudin, pulau
Mar pulau Jeh. Ketujuh pulau ini memiliki keunikan tersendiri. Pulau Enu dan
Karang merupakan pulau tempat bertelur hewan endemic Penyu (Teteruga dalam bahasa Maluku). Di pulau
Enu dan Karang pada hari kita bias melihat secara langsung penyu naik ke pantai
untuk bertelur.
Ketujuh pulau ini semuanya memiliki pantai dengan pasir
putih dan laut yang sangat indah. Di antara pulau Jeh, Mar, Jeudin, dan pulau
Marjin-jin memiliki karakteristik arus laut yang sangat kuat. Di pulau-pulau
ini banyak pohon cemara yang sangat indah dan juga sedikit pohon mangrove di
pesisir pantai. Dari pulau-pulau ini kita bisa menyaksikan langsung Sunrise dan Sunset yang sangat indah.
Sunset di Pulau Enu
Di perairan sekitar pulau Jeudin dan pulau Mar, terdapat
sepasang lumba-lumba yang setiap saat muncul dan berenang di sekitar
pulau-pulau tersebut. Hal ini menambah keindahan dan menarik setiap pelancong
yang dating ke pulau-pulau ini.
Ada satu keunikan lagi di pulau
Jeudin yaitu pada bulan Oktober setiap tahun terjadi suatu fenomena langkah
yaitu ikan-ikan Samandar (bahasa Maluku)
atau dalam bahasa ilmiahnya Siganus. Sp yang
akan berenang berkelompok dari pulau-pulau disekitarnya menuju ke pulau Jeudin
tepatnya di sungai di daerah hutan mangrove dan setelah melepaskan telurnya
maka ikan-ikan tersebut semuanya akan mati dan hal ini menjadi suatu keuntungan
bagi para nelayan yang letak desanya berdekatan dengan pulau Jeudin. Fenomena alam
ini bagi para nelayan setempat biasa menyebutnya dengan musim ikan mati. Di pulau
Jeudin juga ada perumahan nelayan tradisional yang juga menambah keindahan di
pulau ini. Keunikan lain dari pulau Jeudin adalah pasir pantai yang membentuk tombolo yang memanjang ke arah laut kira-kira 300-500 meter seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
foto-foto ini merupakan foto yang saya ambil secara langsung menggunakan kamera Handphone di pulau Jeudin pada waktu melakukan penelitian bersama tim Konservasi Kementrian Kelautan.
Pada tahun 2016 bulan Oktober,
menurut hasil pengamatan secara langsung, saya melihat ada sekitar dua kapal
layar yang merupakan kapal para pelancong dari Australia yang singgah di pulau
Enu dan pulau Karang untuk berwisata dan menghasilkan waktu liburan mereka
disana.
Saya berharap agar pemerintah
Indonesia dan lebih khususnya pemerintah Kepulauan Aru bias memperhatikan dan
mengembangkan pulau-pulau ini menjadi pulau wisata yang terkenal di
mancanegara. Terimah kasih.
Ambon,
02 April 2017
Bernabas Djukarlem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar